Powered By Blogger

Minggu, 08 Agustus 2010

SAYA INGIN MENJADI KERANG MUTIARA


Karangan ini terinspirasi dari cerita yang berjudul "Kerang rebus dan Kerang Mutiara" cerita ini saya dengarkan dan saya telaah setelah saya mendapatkan cerita ini pada pelatihan kepemimpinan Emosional, Intelektuas serta Sprituat atau ESQ.
sebagaimana kita ketahui yang namanya kerang mutiara itu sudah pasti mempunyai nilai yang tinggi. kerang rebus dan kerang mutiara memang sama - sama kerang tetapi mempunyai sisi nilai yang berbeda. sekilas cerita tentang kerang rebus dan kerang mutiara. ada sebuah kerang di suatu pantai, pada saat kerang ini bermain kerang ini membuka cangkangnya sedikit tetapi ada sebutir pasir kecil yang masuk lalu mengenai mata si kerang tersebut. lalu kerang ini pun pulang dan mengeluh pada ibunya. ibu mata aku sakit karena ada sebutir pasir di dalamnya, ibu menjawab " sabar nak , di balik semua ini terdapat satu hal yang lebih istimewa nak". dan akhirnya kerang ini pun kembali bermain walau masih menahan rasa sakit yang begitu sangat sakit tetatpi dia mengigat apa kata sang ibu. pada suatu ketika ada nelayan yang menjaring semua kerang yang ada di pantai tersebut, kerang ini pun ikut terangkut. sesampainya di kapal lalu di pisahkanlah mana kerang yang terdapat pasirnya dan yang tidak ada sama sekali pasirnya. setelah di pisahkan kerang ini berada di golongan kerang yang berjumlah sedikit, yaitu kerang yang terdapat pasirnya, dan ternyata kerang ini adalah kerang mutiara. hal yang patut kita pelajari adalah dimana sang ibu berkata " sabar nak ,di balik semua ini terdapat satu hal yang lebih istimewa nak" pada kalimat ini mengajarkan kita bahwa di dalam satu posisi yang menyedutkan kita, pasti terdapat sesuatu yang indah dari masalah tersebut.

Itulah kutipan cerita kerang rebus dan kerang mutiara. Kini saya berambisi dan berangan menjadi kerang mutiara. Memang sekarang masih angan akan tetapi di kemudian hari ini bisa jadi kenyataan. Saya sadar setiap perjalanan hidup manusia pasti ada lika - liku dalam perjalanan hidupnya. Termasuk juga dengan saya, buat saya perjalankan hidup saya sangat teramat banyak masalah. Mungkin pada cerita ini saya belum bisa dengan detail menceritakan masalah saya karena saya belum bisa untuk mempublikasikannya. Baru ini saya menderita sakit usus buntu tapi dengan karunia ALLAH saya kembali sehat dan bisa kembali beraktifitas. Masalah saya datang bukan baru - baru ini, masalah saya datang dari saya mulai bernafas. Sejak kecil bahkan sejak saya dilahirkan saya telah berpisah dengan kedua orang tua saya, saya hidup dengan orang tua angkat saya. Selama itu saya tidak tahu menahu tentang hal ini tetapi pada saat umur saya beranjak 8 tahun saya mulai menjadi orang yang sakit - sakitan. Pada saat itu saya baru pertama kali merasakan yang namanya muntah darah, wah sangat sakit pada saat itu. Dan akhirnya orang tua angkatku memberitahukan semuanya hingga akhirnya di umurku yang ke 8 itu aku di pulangkan kepada orangtu kandungku. Pada saat saya tinggal dengan orangtua angkat saya, saya memeluk agama kristejn. Akan tetapi saya menjadi mualaf sejak saya tinggal dengan orang tua kandung saya. Sampai sekarang saya bersyukur menjadi seorang muslim. Pada saat itu saya merasa biasa saja seperti tidak merasa kehilanagn atau apalah entah namanya apa itu. Semakin bertambahnya umur dan seiring jalannya waktu saya sudah beranjak dewasa dan akhirnya saya bertanaya - tanya dan mencari tahu WHO AM I? Dan akhirnya saya pun saya tau siapa saya. Dan mungkin ini adalah masalah terbesar dalam hidup saya. Samapai detik ini saya belum mengetahui siapa ayah dari seorang Johan (saya). Frustasi kadang hadir di benak saya terkadang saya berfikir Allah tidak adil terhadap saya. Berhari - hari saya memikirkan ini sendiri tanpa ada satu orangpun yang perduli dengan saya termasuk anggota keluarga saya sendiri. Kembalilah rasa frustasi itu muncul. Kali ini teramat parah, rasa frustasi saya ini hampir menjatuhkan saya pada jalan yng tidak di sukai oleh Allah. Tetapi Allah menunjjukan kebesaran-NYA Allah menyadarkan saya dan akhirnya saya mampu meghindari hal negatif tersebut katakan lah N A _ _ _ _ A. Tidak dengan itu saja Allah memberikan Rahmat terhadap saya, saya di pertemukan dengan seseorang yang bisa membangkitkan motivasi pada diri saya bahkan tidak hanya satu, bahkan lebih dari satu. Salah satunya motivasi itu berbentuk cerita kerang rebus dan kerang mutiara itu. Hingga saya berfikir mungkin ini adalah sebutir pasir yang membuat saya sakit, tapi saya yakin di balik semua ini terdapat satu rencana Allah yang sampai saat ini belum saya ketahui. Dan sekarang "SAYA INGIN MENJADI KERANG MUTIARA"

2 komentar: